Serikat Pekerja TPK Koja Hadiri Konferensi Pekerja Transportasi Perempuan ITF 2023 di Senegal

banner 468x60

Maritim Indonesia — Federasi Pekerja Transportasi Internasional (ITF) dan  merupakan federasi global yang dipimpin oleh afiliasi demokratis yang terdiri dari 670 serikat pekerja di 147 negara, mewakili 18 juta pekerja laki-laki dan perempuan di semua sektor transportasi, beberapa waktu lalu  menyelenggarakan Konferensi Pekerja Transportasi Perempuan ITF 2023 di Saly Senegal pada tanggal 25-27 September 2023.

Perwakilan dari Serikat Pekerja Terminal Petikemas (TPK) Koja, yang juga merupakan anggota ITF berkesempatan mengikuti konferensi tersebut.

Read More
banner 300x250

Berikut representasi dari Susanti, yang mewakili Serikat Pekerja Terminal Petikemas Koja, pada agenda ITF 2023 di Saly Senegal.

“Saya sangat bangga menghadiri Konferensi Pekerja Transportasi Perempuan ITF 2023 ini,” kata Susanti, anggota Serikat Pekerja TPK Koja.

“Saya datang ke Senegal bersama 7 perempuan yang juga berasal dari Indonesia, Pradita Ningrum, Gini Aristi Hardono, Eka Fitri Mulyani dari SPKA, Jacquline Tuwanakotta dari FSPBI, Krisnadewi luh Pasek dari KPI, Ina Oktaviani dari SPDT, Enung Yani sebagai mentor,” jelas Susanti.

Pada Konferensi tersebut Susanti yang bekerja di Terminal Petikemas Koja menjelaskan berbagai layanan pelabuhan di Terminal Petikemas Koja diantaranya operasi kapal, operasi lapangan dan operasi lainnya.

Lebih jauh dijelaskan Santi,  Konferensi ini fokus pada permasalahan perempuan di sektor transportasi. Termasuk juga upaya memberantas eksklusi sistemik, dan menghapus kekerasan terhadap perempuan pekerja transportasi.

“Adapun prioritas lain adalah memastikan biaya teknologi yang diperkenalkan dengan cara memajukan kesetaraan gender, meningkatkan partisipasi dan kepemimpinan perempuan pekerja transportasi dalam hal pengambilan keputusan,” tutur Santi.

Dalam beberapa diskusi, perwakilan dari Indonesia yakni SPKA, bertanya tentang masalah teknologi, SPDT membicarakan tentang permasalahan banjir, sementara FSPBI bertanya tentang situasi tidak adil ketika pegawai perempuan berhalangan atau mengalami menstruasi.

“Selain itu kami juga minta agar kami mendapatkan pelatihan untuk menambah wawasan,” ujarnya.

Seperti diketahui sejauh ini banyak kendala yang dihadapi salah satunya adalah budaya yang dimiliki negara tersebut, yang bisa menyulitkan perempuan untuk mengembangkan kemampuannya.

“Pada kesempatan tersebut kita berdiskusi tentang berbagai masalah dan mencari solusi,” lanjut Santi.

Santi menceriterakan tentang seorang anggota dari Kenya yang berceritera  bahwa dirinya harus berangkat kerja pada pukul 3 pagi dari rumah. Padahal menurutnya, laki-laki pun takut berangkat kerja pada jam segitu karena tidak ada security.

“Saya bilang, beruntung sekali saya kerja di TPK Koja, tidak ada shift untuk pegawai perempuan. Dan kami  sudah mempunyai fasilitas penjemputan bus dari kantor kami, setidaknya kami merasa aman,” ungkap Santi.

Santi menyebut Konferensi Pekerja Transportasi Perempuan ITF 2023 mendapatkan 15 rekomendasi yakni :

1. Konferensi ini membuat rekomendasi-rekomendasi yang berkaitan dengan prioritas untuk periode kongres berikutnya.

2. ITF akan berkomitmen kembali untuk memprioritaskan pengorganisasian dan mobilisasi pekerja transportasi perempuan.

3. Kita harus bangga dengan kemajuan yang kita capai

4. ITF akan terus menentang diskriminasi

5. Kita akan menghadapi persoalan kekuasaan dan kendali yang sudah mengakar dalam masyarakat kita dan budaya industri transportasi.

6. Meningkatkan kesetaraan gender sangat penting bagi keberlanjutan dan ketahanan sektor ini.

7. Kami akan melakukan hal ini dengan memperkuat dan memperluas program kerja bagi perempuan pekerja transportasi.

8. Konferensi mendukung fokus global terhadap tuntutan global lintas sektoral.

9. Memastikan integrasi yang baik sangat penting untuk mewujudkan strategi yang menguntungkan pekerja transportasi perempuan.

10. Konferensi mengakui integrasi komprehensif gender melalui program prioritas transportasi umum (OPT).

11. Terdapat bidang-bidang pekerjaan utama ITF yang merupakan bagian integral dalam memberikan hasil yang maksimal bagi pekerja transportasi perempuan.

12. Komite pekerja transportasi perempuan ITF diberi mandat untuk mendukung Departemen Perempuan ITF dalam mengembangkan dan melaksanakan program kerja untuk mencapai prioritas utama.

13. Program kerja harus mempertimbangkan pertimbangan utama berikut yang terkait dengan perencanaan dan pengembangan strategi.

14. Program kerja juga harus mencakup peluang-peluang berikut untuk memperkuat hasil secara global dan lokal.

15. Laporan kemajuan pelaksanaan pekerja transportasi perempuan.

Di akhir konferensi, beberapa perempuan berdiri untuk menyampaikan kemajuan mereka, tentang seorang anggota yang sekarang berada di parlemen untuk memperjuangkan perempuan, seorang anggota sebagai pemimpin serikat di serikatnya, dan seorang anggota dari India yang dapat mengenakan jilbab tanpa rasa takut.

“Kita bisa terbang setinggi yang kita mau, kami istimewa kuat tanpa menyerah. Jadi jika anda seorang wanita, tarik napas, pejamkan mata, dan katakan pada diri sendiri saya kuat, saya seorang wanita yang luar biasa, karena kami adalah wanita terkuat di dunia,” pungkas Santi.

(red)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *