Maritim Indonesia — Keadaan darurat yang biasanya datang tanpa peringatan merupakan tantangan besar bagi setiap perusahaan. Pandemi Covid-19, Terganggunya rantai pasok dalam industri logistic, Gangguan listrik dan distrupsi proses IT merupakan hal hal yang dapat menyebabkan peristiwa dengan dampak yang sangat besar.
PT Jakarta International Container Terminal (PT JICT) juga merupakan salah satu industri besar yang tidak luput dengan berbagai kemungkinan terdampak bencana dan keadaan darurat tersebut, untuk itu Jajaran managemen PT JICT merasa perlu segera membuat langkah langkah preventif dan melakukan rangkaian Analisa managemen krisis agar setiap situasi darurat dapat diatasi dengan baik tanpa meninggalkan efek buruk yang Panjang dan meluas.
Menyikapi hal tersebut, PT JICT menerapkan sistem BCMS atau Business Continunity Management System. Melalui BCMS PT JICT dapat focus dan memastikan keberlangsungan bisnis jika terjadi bencana (Disaster) dan keadaan darurat yang berpotensi menghentikan operasional.
Sebagai informasi, pada hari Selasa, 31 Oktober 2023, PT JICT dengan bangga telah menerima sertifikasi ISO 22301:2019 BCMS dari TUV Rheinland yang akan berlaku selama 3 tahun.
PT Jakarta Internationa Container Terminal (PT JICT) merupakan Terminal Petikemas pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 22301.
“Dengan diterimanya sertifikasi ini, JICT tidak hanya menerapkan standar Internasional dalam memastikan keberlangsungan bisnis dengan memitigasi resiko apabila terjadi situasi darurat yang mengganggu kegiatan operasional, tapi juga menjaga kepentingan customer dan menumbuhkan kepercayaan yang lebih tinggi dari pengguna jasa Terminal kami” kata Direktur Utama PT JICT Ade Hartono saat menerima sertifikasi tersebut.
Hadir dalam acara penyerahan sertifikasi tersebut, seluruh jajaran Direksi PT JICT para senior manager dan pihak dari TUV Rheinland.
Business Continuity Management System (BCMS)
Business Continunity Management System (BCMS) adalah pendekatan manajemen holistik. Perusahaan mengenali mana yang merupakan proses dan nilai penting yang menentukan organisasi dan bagaimana mereka dapat melindunginya dari pengaruh berbahaya atau memastikan keandalan sebesar mungkin.
“Dengan bertindak dan berkomunikasi pada waktu yang tepat, dengan merencanakan dan berlatih secara sistematis, dan dengan mampu merespons secara efektif bahkan dalam keadaan darurat, perusahaan dengan demikian memperoleh kepercayaan dari pelanggan dan mitra terpenting mereka,” pungkas Ade Hartono.
(ire djafar)