Maritim Indonesia — PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) dan Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (DPP APBMI) berkomitmen kuat dalam meningkatkan penerapan dan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) pada kegiatan bongkar muat barang di wilayah kerja PT Pelindo Multi Terminal Group.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan pernyataan dan komitmen bersama pada Jumat lalu sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Customer Gathering PT Pelindo Multi Terminal Group yang mengambil tema ‘Enhanching Synergy, Patnership anda Collaboration for Growing Together’, di Hotel Alana & Convention Centre Yogyakarta, Jumat (17/2).
Penandatanganan bersama antara Pelindo Multi Terminal dan DPP APBMI ini secara langsung dilakukan oleh Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal, Drajat Sulistyo dan Ketua Umum DPP APBMI, Juswandi Kristanto, yang juga disaksikan oleh Sekjend DPP APBMI, Capt AJD Korompis, Direktur Operasi PT Pelabuhan Tanjung Priok, Dwi Rahmad Toto, Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Rio T.N Lasse, dan jajaran anak perusahaan.
Penandatanganan surat pernyataan komitmen bersama antara PT Pelindo Multi Terminal dan DPP APBMI ini dalam rangka memberikan kinerja terbaik, memastikan kesehatan dan keselamatan para pekerjanya, mitra kerja dan lingkungan sekitar, bekerja sesuai standar dan prosedur kerja yang telah ditentukan serta selalu berusaha melakukan perbaikan dan peningkatan yang berkesinambungan.
Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal Drajat Sulistyo, menyampaikan bahwa kesepakatan bersama antara Jajaran Manajemen SPMT Group dengan DPP APBMI ini merupakan wujud kolaborasi dan komitmen kuat antara kedua pihak.
“Apresiasi dan terima kasih kami kepada seluruh unsur APBMI dalam hal peningkatan K3L untuk kegiatan bongkar muat di wilayah operasi kami, semoga momen ini menjadi momentum kolaborasi sekaligus awareness bagi seluruh insan perusahaan bongkar muat agar selalu memperhatikan dan mengutamakan prinsip-prinsip K3L untuk mencapai kinerja terbaik dan zero fatality di wilayah kerja operasional,” ucap Drajat menyampaikan apresiasinya.
Menyahuti itu Ketua Umum DPP APBMI Juswandi Kristanto mengungkapkan, DPP APBMI sangat mendukung kolaborasi yang mengutamakan prinsip-prinsip K3L.
“Kami sangat mendukung zero accident, karena keselamatan itu penting, dan kami selalu mendukung program-program Pelindo Multi Terminal,” sahut Juswandi.
Setidaknya ada 10 butir yang termuat dalam surat pernyataan komitmen bersama tersebut, yakni, menetapkan kebijakan untuk pengembangan serta implementasi program-program K3L, mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan, melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian risiko sebelum melakukan pekerjaan, memelihara, mengkomunikasikan dan mentaati seluruh Kebijakan K3L, meningkatkan kesadaran dan kemampuan pekerja dalam mengimplementasikan aspek K3L, mengembangkan secara terus menerus langkah-langkah penanggulangan kecelakaan kerja, mendorong keterlibatan dan komitmen pekerja dan mitra kerja untuk berkontribusi dalam program K3L, melaksanakan investigasi kecelakaan kerja serta tindak lanjutnya, memberikan sanksi kepada pekerja atau pihak yang melakukan pelanggaran atas ketidaktaatan dalam penerapan K3L, dan PT Pelindo Multi Terminal dan DPP APBMI selanjutnya akan menyampaikan dan menjabarkan penerapan dan pengawasan K3L dalam kegiatan bongkar muat barang di wilayah kerja PT Pelindo Multi Terminal dan persyaratan dalam melaksanakan kegiatan bagi seluruh Branch yang berada di PT Pelindo Multi Terminal dan seluruh Anak Perusahaannya serta seluruh Anggota APBMI di tingkat Pusat, Wilayah, Cabang, maupun Perwakilan Cabang.
Pelindo Multi Terminal (SPMT) merupakan Sub-Holding PT Pelindo (Persero) yang fokus pada pengelolaan operasional terminal non-petikemas/multipurpose. SPMT dalam kegiatan operasionalnya mengelola 10 Branch Terminal yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. SPMT saat ini juga mengelola 3 Anak Perusahaan, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk. (IPCC) yang merupakan terminal kendaraan terbesar di ASEAN, dan PT Terminal Curah Semarang (TCS). (ire djafar)