Maritim Indonesia — Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) mendukung Satuan Kapal Ranjau Komando Armada (Satran Koarmada) II dalam mendeteksi ranjau di area Pantai Utara perairan Tuban.
Pendeteksian ranjau yang dilakukan oleh dua institusi TNI AL tersebut dilaksanakan selama satu bulan mulai tanggal 12 Juli hingga 10 Agustus 2023.
Kegiatan ini dilakukan merujuk pada peta laut yang diterbitkan oleh Pushidrosal bahwa di area Pantai Utara Tuban terindikasi masih bertebaran ranjau laut sisa perang dunia II, sehingga untuk memastikan perairan tersebut benar-benar bebas dari ranjau maupun objek lainnya dalam pembangunan pelabuhan yang dikelola oleh Pertamina Energy.
Kegiatan hilir Pertamina dalam pengelolaan, pemasaran niaga dan perkapalan serta distribusi produk hilir baik di dalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang Pertamina maupun yang impor yang didukung oleh sarana transportasi darat dan laut, sehingga sebagai pengguna transportasi laut tergantung data informasi yang “bisa dipercaya” saat bernavigasi yaitu peta laut Indonesia yang dikeluarkan Pushidrosal.
Dengan hal tersebut, Pertamina Energy Tuban bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut dalam hal ini unit Survei Hidro-Oseanografi yang dipimpin oleh Komandan Unit (Dan Unit) Survei Letkol Laut (E) Abdul Haris Syarifudin beserta 10 personel Unit Survei melaksanakan kegiatan pendeteksian target dengan menurunkan peralatan deteksi seperti Magnetometer, Side Scan Sonar (SSS) serta Sub Bottom Profile (SBP) di bawah kendali Satran Koarmada II untuk menyisir sekaligus menyapu ranjau di kawasan perairan Tuban.
Pada kegiatan pendeteksian ranjau tersebut dapat memberikan informasi posisi yang diduga ranjau (Mine Like Contact) yang untuk selanjutnya dapat dilaksanakan pembersihan (Netralisasi) oleh unsur Satran Koarmada II sehingga pengguna transportasi laut bisa berlayar dengan aman dan nyaman. (FA)
idj / idj