Latma CHSE Indonesia – Australia 2023 Secara Resmi Berakhir

banner 468x60

Maritim Indonesia — Latihan Bersama Coordinated Hydrographic Survey Exercise (Latma CHSE) antara Indonesia-Australia 2023 secara resmi berakhir. Latihan tersebut ditutup oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VII Kupang Laksamana Pertama TNI I Putu Darjatna mewakili Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat.

Latma CHSE Indonesia-Australia 2023 antara TNI Angkatan Laut dengan Royal Australian Navy (RAN) merupakan latihan bersama dalam bidang hidrografi yang pertama kali dilaksanakan oleh TNI AL dalam hal ini Pushidrosal dan RAN dengan melibatkan KRI Spica-934 dan HMAS Leeuwin A245 selama 27 hari mulai 29 September hingga 25 Oktober 2023 di masing-masing Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia-Australia di sekitar Laut Timor.

Read More
banner 300x250

Sebelum Latma ditutup secara resmi, pada garis perbatasan dan koordinat yang telah ditentukan KRI Spica-934 dan HMAS Leeuwin A245 bertemu untuk melaksanakan koordinasi awal dan pertukaran ship rider. Komandan KRI Spica-934 Letkol Laut (P) Deirus Rizki Khair, berkunjung di atas HMAS Leeuwin dan disambut oleh CO HMAS Leeuwin A245, Commander Chris Diplock, dengan menggunakan boat transfer dan melaksanakan CO to CO coordination untuk menyamakan konsep kegiatan latihan yang telah direncanakan serta memastikan bahwa kedua kapal perang akan menghormati yurisdiksi kedua negara.

Pada saat RV tersebut juga dilaksanakan pertukaran ship rider sejumlah dua orang perwira TNI AL onboard di HMAS Leeuwin dan dua orang perwira RAN onboard di KRI Spica-934. Keberadaan ship rider merupakan jaminan monitoring bahwa kegiatan ini akan menghormati yurisdiksi wilayah perairan masing-masing negara. Bagi perwira TNI AL khususnya merupakan kesempatan untuk mengalami secara langsung operasional survei yang dilaksanakan oleh RAN.

Sebagai lembaga hidrografi, Pushidrosal dan Australian Hydrographic Office (AHO) menghadapi tantangan masa depan, dimana International Hydrographic Organization (IHO) dan International Maritime Organization (IMO) menetapkan roadmap implementasi peta masa depan sampai dengan 2030.

Lembaga hidrografi harus mampu menyediakan data terkait perbatasan maritim dengan melaksanakan survei hidrografi di perairan perbatasan, yang selanjutnya harus mampu menjawab tantangan pemetaan laut masa depan.

Kondisi yang diharapkan Pushidrosal dan AHO mampu mendukung penetapan batas maritim Indonesia-Australia secara profesional, transparan dan saling menghormati serta bersama-sama melaksanakan transformasi organisasi guna menjawab tantangan sebagai lembaga hidrografi masa depan.

Pushidrosal berharap hasil dari kegiatan ini nantinya dapat disajikan dalam bentuk laporan baik video, gambar maupun laporan tertulis yang berisi informasi terkait hidrografi, oseanografi dan meteorology tentang perairan di Laut Timor, sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh TNI dalam bidang pertahanan maritim maupun oleh Pemerintah Daerah NTT dalam membangun ekonomi maritim khususnya di perairan ZEE Laut Timor baik untuk perikanan berkelanjutan, penamaan fitur bawah laut, perlindungan lingkungan laut, penelitian dan pendidikan, pertambangan bawah laut, minyak dan gas maupun potensi ekonomi maritim lainnya bagi generasi NTT di masa depan. (FA)

 

 

idj / idj

 

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *