Hotel Meruorah Komodo: Main Venue KTT Asean 2023, Simak Kisah Perjalanan Peradaban Naik Kelas

banner 468x60

Maritim Indonesia — Matahari baru saja melewati sepenggalah,langit cerah, laut biru tosca, angin sepoi-sepoi mengepakkan layar merah maroon serta putih puluhan perahu phinisi dengan latar belakang bukit hijau tua. Itulah pemandangan yang tersuguhkan saat memasuki ruang jamuan kepala negara di lantai tujuh Hotel Meruorah.  Ruang makan para leaders di lantai 7 adalah salah satu sisi hotel dengan pemandangan yang membuat siapapun akan sejenak menahan nafas kesima.  Hotel ini adalah venue utama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-42 yang digelar 9-11 Mei di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Jika melihat hotel ini sekarang, selain penduduk lokal, tak banyak yang mengira bahwa lokasi hotel ini dulu adalah pelabuhan tua yang meluruh, bersebelahan dengan tempat pelelangan ikan dengan bau menyengat.  Meruorah dimiliki oleh IFPRO, anak perusahaan patungan antara dua BUMN, yakni PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT. PP (tbk), dimana ASDP sebagai pemegang saham mayoritas. Sementara pengelola hotel adalah HIG (Hotel Indonesia Group).

Read More
banner 300x250

Perjalanan hotel bergaya nusantara adiseni tersebut bukanlah perjalanan biasa. Adalah tekad untuk mengubah sebuah wilayah yang tadinya kusam, menjadi kawasan sentral ekonomi baru di Labuan Bajo. Hingga minggu lalu sukses menjadi venue event seprestise KTT Asean. Titik awal perjalanan adalah dibangunnya kawasan pelabuhan ferry Labuan Bajo yang pada 1982 dengan luas sekitar 3.649 meter persegi. Kemudian, sebelah pelabuhan dibangun  tempat pelelangan ikan Labuan Bajo yang beroperasi sejak tahun 1991.

Pada tahun 2016, pengembangan Kawasan Marina dimulai. Tercatat Presiden Joko Widodo mengunjungi hotel karya arsitek Gregorius Supie Yolodi ini, sebanyak 6 kali yaitu saat peninjauan pembangunan (2019), saat meresmikan hotel yang bernama Inaya Bay (2020), saat perubahan nama hotel  menjadi Meruorah pada Oktober (2021), saat meninjau persiapan untuk KTT, saat bersama keluarga sekaligus peninjauan kedua kali dan saat KTT pada 8-11 Mei (2023). Boleh jadi, belum ada hotel lain di yang dikunjungi Presiden sebanyak ini.

Perubahan nama pada 14 Oktober 2021, dari Hotel Inaya Bay Komodo menjadi Meruorah Komodo Labuan Bajo dan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo bukan saja soal berganti nama. Kata Meruorah sendiri diambil dari kata “Mere” yang berarti puncak, dan “Ora”  berarti komodo.

“Nama yang baru, selain memberikan nuansa lokal yang lebih kuat, juga mengandung harapan agar hotel ini selalu berada di puncak dalam memberikan kualitas pelayanan”, tutur Ira Puspadewi, Direktur Utama ASDP.

Salah satu keunggulan utama hotel ini adalah multi function room yang berkapasitas 1.000 orang dengan view terbuka menghadap laut, bukit dan lalu lalang pinisi klasik. Ada beberapa event internasional yang sudah menggunakan Meruorah sebagai  venue utama. Antara lain acara untuk International Association Women Police pada 2021 dan enam site event G20 setingkat menteri yakni Asia International Week Water (AIWW), 1st TWG Meeting, SAI20, 2nd ETWG Meeting, 2rd Sherpa Meeting, dan 3rd DEWG Meeting pada 2022, dan kini KTT Asean 2023. Tentu lebih banyak lagi acara nasional, baik pemerintah, perusahaan swasta maupun BUMN.

Dampak Ekonomi

Kehadiran Hotel Meruorah di pusat kota Labuan Bajo juga membawa nilai budaya tinggi serta experience yang berkesan bagi masyarakat dan juga wisatawan. Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo ini sukses dikembangkan ASDP sebagai bagian transformasi dan inovasi pengembangan bisnis properti tepi pantai (waterfront destination). Dengan aset yang sebagian besar berada di tepi laut, mendorong ASDP untuk terus melakukan inovasi bisnis, salah satunya waterfront property.

“ASDP sebagai entitas pemilik, memiliki visi untuk mendukung kemajuan pariwisata tanah air melalui diversifikasi bisnis yang berorientasi pada pengembangan kawasan waterfront destination. Hal ini akan mendukung konektivitas dan bisnis hospitality di Labuan Bajo,” kata Ira.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi dalam menghadirkan akomodasi pariwisata baru.

“Pengembangan kawasan wisata Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Saat ini perlu adanya kehadiran ‘Bali Baru’ dalam mengakomodasi peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata,” jelasnya.

Kehadiran Hotel Meruorah diharapkan membawa dampak signifikan terhadap perekonomian di Labuan Bajo. Apalagi, masa tinggal (length of stay) wisatawan di Labuan Bajo terus meningkat dari rata-rata hanya 1,7 hari. Sehingga, berkontribusi positif meningkatkan perekonomian. Pengeluaran wisatawan selama di Labuan Bajo, turut mendongkrak devisa serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Dan, Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo ini hampir lengkap. Sudah ada area komersial dengan berbagai ritel menarik, hotel bintang lima, dermaga ferry dan nantinya akan ada yacht marina.

“ASDP berupaya menciptakan destinasi wisata baru dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Tanah Air. Kami berharap, masyarakat atau turis yang datang ke pelabuhan ASDP, tidak hanya untuk menyeberang saja. Tetapi juga mendapatkan experience lebih dengan berbagai fasilitas yang ada,” ujar Ira.

Fasilitas Lengkap dan Modern

Hotel Meruorah memiliki total hingga 145 kamar yang didesain dengan sentuhan kearifan lokal berstandar internasional nan elegan sehingga hotel ini dipilih menjadi venue utama KTT ASEAN 2023.
Hotel ini memiliki enam jenis kamar dengan pemandangan dan dilengkapi dengan fasilitas kolam renang outdoor dan Sky Lounge yang menghadap ke laut dapat memanjakan para wisatawan yang menginap.

Enam jenis kamar yang tersedia, mulai dari The Signature Hill View, yang didesain untuk relaksasi. Jenis kamar ini menghadap langsung ke perbukitan terjal Labuan Bajo sehingga menambah sensasi ketenangan. Lalu, The Signature Sea View yang menawarkan pemandangan laut Labuan Bajo.

Ada juga, kamar The Horizon Hill View, tipe kamar yang menyajikan kenyamanan, dan pemandangan indah menghadap langsung ke lanskap perbukitan Labuan Bajo. Selanjutnya, tipe The Horizon Sea View, yang mengusung tema keanggunan Indonesia yang bersahaja, dan kamar ini memperlihatkan pemandangan hamparan laut yang indah.

Tidak ketinggalan, tipe kamar The Phinizy, dimana jenis kamar ini dibuat dengan area terpisah untuk tidur dan bersantai. Kamar dengan kategori high-end ini memiliki jendela kaca yang langsung membingkai keindahan tropis Laut Flores. Terakhir, Hotel Meruorah juga menyediakan tipe kamar Presidential Suite yang menawarkan pemandangan laut yang indah dan memiliki ruang tamu serta ruang makan tanpa cela yang langsung menghadap ke laut. Para tamu hotel yang menghuni kamar ini dapat secara langsung menikmati ratusan kapal phinizi dan pemandangan pulau serta hamparan laut memukau di depan hotel.

Restoran di hotel ini juga menyajikan menu masakan lokal dan internasional dengan bahan-bahan segar, dimana tamu dapat menikmati santapan baik di dalam restoran ataupun di teras dengan view Labuan Bajo.

Selain kamar-kamar dengan berbagai fasilitas dan view serta multifunction hall,   masterpiece Meruorah yang lain adalah Executive Lounge di lantai 7. Pada perhelatan KTT Asean, ruang Executive Lounge inilah yang “disulap” sebagai tempat makan siang para kepala negara.

Set-up meja makan di area ini menghadap ke laut sehingga para kepala negara dapat menikmati langsung indahnya hamparan laut Labuan Bajo. Untuk set-up meja makan ini, tim IFPRO mendatangkan langsung meja panjang ukuran 12 meter dari Kabupaten Bantul Jawa tengah dengan bahan kayu trembesi. Peralatan makan dimana seluruh piring, sendok dan garpu didesain berlambangkan Garuda sebagai icon bangsa Indonesia yang besar dan kuat.

Dan tidak kalah cantik, ornamen lampu yang dipasang di Executive Lounge ini sangat unik, bentuknya terinspirasi dari kontur pulau di Labuan Bajo. Dengan rangkaian bunga anggrek oleh Ibu Sasi Moeladi, perangkai bunga dan pendekor professional langganan kalangan elit Jakarta , suasana elegan dan magis ruangan ini terasa sangat kuat.

Untuk perhelatan internasional seperti KTT ini, Hotel Meruorah, karyawan hotel mendapatkan training khusus untuk memastikan layanan prima.  Tim front office dan F&B service Hotel Meruorah menggunakan desain seragam yang chic paduan katun polos dan tenun khusus khas Manggarai, menambah nilai estetika bagi para tamu hotel.

“Terima kasih atas kesempatan kepada Hotel Meruorah menjadi venue utama KTT ASEAN ke-42.  Ini menjadi momentum besar bagi kebangkitan pariwisata Indonesia khususnya di Labuan Bajo dan Hotel Meruorah,” ujar Ira menandaskan.

Bagi ASDP, pelaksanaan KTT di Meruorah adalah penghargaan yang berarti, tidak hanya bagi Hotel Meruorah, tetapi juga bagi perjalanan transformasi ASDP dalam lima tahun terakhir. ASDP yang tidak hanya menjadi entitas BUMN penghasil pundi, tetapi sebagai agen pembangunan. Transformasi fisik dari pelabuhan yang menyeluruh menjadi kawasan wisata terintegrasi adalah sumbangsih bagi negara dan masyarakat yang lebih sejahtera.

Lantai tujuh Meruorah, aura biru dari laut dan langit, menjadi saksi saat tujuh kepala negara jeda sejenak, bercengkrama, dimanjakan rasa. Meruorah adalah cerita tentang wilayah yang dulunya kumuh, naik kelas menjadi venue kelas dunia. Adalah mimpi, tekad dan kerja keras yang dapat mewujudkannya.

(ire djafar)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *