Maritim Indonesia — Dalam rangka meramaikan HUT ke-50 tahun, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali menggelar kegiatan Innovation Talk yang ke-8 sekaligus peluncuran internal magazine Industry Insight edisi ke-6 dengan tema ”People and Culture: Creative Destructive Toward World Class Company” pada Rabu (3/5) di kantor pusat ASDP dengan menghadirkan narasumber Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengapresiasi kehadiran Dirut Telkom yang berkenan untuk membagikan pengalaman dan ilmu yang tentunya akan sangat menginspirasi ASDP dan seluruh karyawan dalam mencapai goal transformasi perusahaan yang tengah berjalan.
Ira menyampaikan bahwa transformasi bisnis dan perubahan kultur di ASDP saat ini tidak lepas dari peran Telkom, sebagai pioneer industri telekomunikasi di Tanah Air.
“Di usia ke 50 tahun ini, ASDP telah melalui banyak transformasi baik dalam proses bisnis, hingga peningkatan kinerja dengan adanya digitalisasi melalui aplikasi e-ticketing Ferizy. Selama perjalanannya, Telkom memiliki peran penting dalam mendukung perubahan tersebut. Untuk itu, saya ingin berterima kasih atas kerja sama yang dapat membangun keberhasilan digital tidak hanya pada operasional tapi juga peningkatan laba dan mitigasi risiko fraud,” tutur Ira.
Ia mengungkapkan bahwa _game changer_ ASDP tahun ini berfokus pada People and Culture dimana para Ferizyan didukung penuh untuk dapat berkembang menjadi insan yang berkualitas.
Dalam gelaran Innovation Talk kemarin, Dirut Telkom Ririek Adriansyah berkesempatan menyampaikan pemaparan mengenai perjalanan Telkom dalam transformasi perusahaan yang fundamental.
“Perusahaan sebesar apapun dan di bidang apapun dapat tereliminasi dalam sekejap. Sejak 2020, Telkom telah melakukan transformasi yang lebih fundamental, dan pada 2022-2023 kami fokus untuk investasi masa depan. Untuk itu, perlu adanya persiapan baik dari segi kematangan dalam menghadapi kompetisi dan ancaman, serta peningkatan kualitas resources yang dimiliki,” ungkapnya.
Ririek juga mengatakan pentingnya mengubah cara menilai dan mengukur kinerja yang berfokus pada people and culture yang baik di lingkungan perusahaan.
“Transformasi yang dilakukan harus terus berkelanjutan mengikuti perkembangan bisnis dan teknologi, memanfaatkan tantangan yang ada, dan membangun konektivitas digital. Yang berubah bukan hanya operasionalnya saja, namun juga digital ecosystem yang ada termasuk mindset para karyawan atas perubahan tersebut,” kata dia.
Dalam penutupannya, ia menyebutkan beberapa hal yang mampu menjadi faktor kesuksesan dalam menjalankan perubahan. Pertama, mengubah mindset untuk selalu berkembang yang dapat dilakukan dengan mendorong karyawan untuk berani mengungkapkan pendapat serta pertanyaan. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman setiap level dari karyawan tersebut.
Selanjutnya, fokus kepada kebutuhan pelanggan. Seluruh digitalisasi dan transformasi yang dilakukan perlu didasari dengan adanya permasalahan ataupun keluhan yang dialami konsumen sehingga dapat dievaluasi apakah solusi yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ketiga, kolaborasi baik dengan pihak internal maupun eksternal.
“Mempersiapkan karyawan sebagai talent, serta menyediakan fasilitas bagi masyarakat ataupun stakeholder untuk bersiap dalam menerima perubahan yang ada. Berikutnya, komunikasi, komunikasi, dan komunikasi. Hal ini dianggap sangat esensial terlebih dalam menyampaikan secara langsung akan tujuan dan alasan dari transformasi tersebut khususnya kepada karyawan agar tercipta kepercayaan,” ujarnya lagi.
Terakhir, Ririek menambahkan, terkait upaya meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia terutama melalui cara pengukuran Key Performance Individu (KPI) serta memanfaatkan teknologi digital. Ririek meyakini bahwa pada umumnya perilaku manusia akan sangat dipengaruhi dengan bagaimana dirinya dinilai dan diukur. “Untuk itu, penting bagi perusahaan dalam menetapkan pengukuran yang tepat demi menciptakan transformasi baik di bidang People and Culture,” katanya menandaskan.
(ire djafar)