Maritim Indonesia — PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. dengan kode (IDX:IPCC) kedatangan tamu spesial dimana hampir seluruh partisipan yang biasanya beraktifitas di tengah kota Jakarta, pagi hingga siang hari berkesempatan untuk merasakan dunia yang berbeda yaitu aktivitas kepelabuhanan dimana IPCC bersama IPCM dan PII yang berkolaborasi dengan mitra strategis yaitu Mandiri Sekuritas dan Alumni IPMI menggelar acara Company Visit Emiten yang bertema “Exploring and Understanding Port Logistic Car Terminal & Marine Service”.
Berbeda dari biasanya, kegiatan hari ini dilakukan di dua tempat dimana para partisipan diajak untuk mengetahui kondisi real Perusahaan Terbuka yang dimiliki Pelindo Grup yaitu IPCC dan IPCM. Tidak hanya memberikan gambaran Perusahaan secara verbal namun para partisipan juga diajak untuk melihat langsung berbagai aktivitas lapangan dari kedua Perusahaan yang melantai di Bursa Efek sejak tahun 2018.
Mengawali rangkaian sambutan pada acara ini Yulius Kurniawan, Kepala Divisi Retail Sales and Distribution dari Mandiri Sekuritas mengatakan, “Company Visit kali ini merupakan kesempatan bagi para investor untuk dapat memahami proses bisnis utamanya IPCC secara lebih dekat, detail dan komprehensif sehingga mempunyai pandangan yang kuat untuk memiliki, memantau dan melakukan pengawasan terhadap saham IPCC kedepannya.”
“Tak lupa juga kepada para investor untuk selalu memiliki sifat 3P (Paham, Punya, Pantau) sebelum melakukan dan memutuskan untuk berinvestasi kepada emiten,” tambahnya.
Abiprayadi Riyanto selaku perwakilan Alumni IPMI dan Mantan Direktur Utama Mandiri Sekuritas mengatakan, “Jika kita mempunyai kelebihan dana, dapat kita investasikan di pasar modal, salah satunya adalah investasi saham.”
“Berinvestasi di saham terdapat banyak aspek yang perlu diperhatikan diantaranya adalah kenyamanan cara kita berinvestasi apakah memilih emiten blue chip atau IPCC yang harganya saat ini stabil serta memperhatikan market global,” tambahnya.
Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC, mengatakan sesuai dengan Tagline Perusahaan yaitu Beyond The Gate, IPCC tidak hanya fokus berbisnis di dalam Terminal atau Pelabuhan tetapi juga menciptakan suatu ekosistem terintegrasi dari front to end atas satu siklus pengiriman dan pengantaran cargo yang melalui terminal IPCC.
“Hal ini tentunya memberikan semangat bagi kami untuk terus berkompetisi dan bertumbuh bersama dengan mitra dan mungkin competitor serta diharapkan dapat meningkatkan harga saham yang salah satunya dengan melakukan aksi korporasi perusahaan yaitu buyback yang akan diputuskan pada saat RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan),” jelas Sugeng Mulyadi.
Pada kesempatan ini, Wing Megantoro, Direktur Keuangan dan SDM IPCC berucap, “Kinerja dan saham IPCC memiliki fundamental yang kuat dan dapat memberikan keuntungan bagi para investor jika memilih untuk berinvestasi. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian laba tertinggi setelah Perusahaan dilepas ke publik yaitu Rp.190,85 Miliar naik 18% dari capaian tahun lalu.”
Pencapaian lainnya di tahun lalu, lanjutnya, adalah pertumbuhan laba per lembar saham yang cukup baik dari tahun sebelumnya yang tercatat 88,94 per lembar saham menjadi 104,96 per lembar saham.
“Hal tersebut menjadi gambaran bahwa fundamental Perusahaan sangat kuat ditopang dengan tidak memiliki hutang kepada perbankan ataupun produk keuangan lainnya”. tambahnya.
Setelah sesi paparan dan tanya jawab para peserta disuguhkan pengalaman yang sangat berharga yaitu mengelilingi area pelabuhan dari sisi darat maupun dari sisi laut dengan menggunakan Tug Boat milik IPCM, kemudian turun di dermaga IPCC untuk melihat kegiatan operasional di terminal internasional dan berkunjung ke control room operasional IPCC yaitu ruang ITMS (Integrated Monitoring Terminal System).
“Perusahaan memastikan pengembangan dari sisi operasional terus dilakukan untuk memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan dan menjamin kelancaran kegiatan operasional secara fisik salah satunya di bidang Teknologi Informasi yang ditandai dengan adanya ITMS secara lengkap di tahun 2023,” tutup Bagus Dwipoyono Direktur Operasi dan Teknik. (ire djafar)