Keterangan gambar: Pelabuhan Ketapang.
Maritim Indonesia — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkolaborasi dengan Polres Ketapang untuk mengurai antrean yang terjadi menuju ke Pelabuhan Ketapang.
Dilaporkan hingga Kamis (6/7/2023) sore ini volume pengguna jasa di Pelabuhan Ketapang masih terus meningkat. Tercatat jumlah penumpang yang telah menyeberang dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang pada Rabu (5/7) hingga Kamis (6/7) pukul 08.00 WIB sebanyak 25.163 orang dan total kendaraan sebanyak 7.014 unit.
Sebaliknya pada periode yang sama, jumlah penumpang yang menyeberang dari Bali ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 24.029 orang dan total kendaraan sebanyak 5.628 unit. Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengemukakan, antusiasme masyarakat sangat tinggi di lintas Ketapang-Gilimanuk sejak momentum libur panjang Idul Adha pekan lalu, yang juga bersamaan dengan libur anak sekolah hingga pertengahan Juli.
“Kami melihat, trafik kendaraan pribadi masih cukup tinggi seiring libur anak sekolah. Selain itu, trafik truk logistik juga mengalami peningkatan signifikan, mengingat selama periode liburan, permintaan pasokan barang sembako dan lainnya juga meningkat, baik di Jawa maupun Bali,” tutur Shelvy.
Dalam mengurai antrean yang terjadi hingga keluar pelabuhan, pihak ASDP Cabang Ketapang berkolaborasi dengan Polres setempat untuk mengurai antrian kendaraan yang terjadi.
Sejumlah ruas area telah dijaga untuk mencegah adanya kendaraan yang berhenti di pinggir jalan dan mengakibatkan ketidaklancaran arus lalu lintas.
“Hingga sore ini, pihak ASDP cabang Ketapang dan pihak terkait telah melakukan rekayasa angkutan pengamanan hingga ke dalam pelabuhan. Anggota Kasatlantas juga telah bertugas di daerah yang berpotensi padat kendaraan untuk mengatur alur kendaraan,” urainya.
General Manager ASDP Cabang Ketapang Syamsudin menjelaskan, langkah strategis yang yang telah diambil.
“Pertama-tama, kami telah melakukan penambahan armada kapal di dermaga MB 1, 2, dan 3. Jumlah kapal yang semula 15 telah kami tingkatkan menjadi 18 kapal. Selain itu, di dermaga LCM, kami juga meningkatkan jumlah kapal dari 12 menjadi 15 kapal,” ungkap dia.
Syamsudin menyebutkan, selain penambahan armada, pihaknya juga telah melakukan perubahan dalam proses bongkar muat di pelabuhan.
Waktu bongkar muat yang sebelumnya memakan waktu 13 menit, kini telah dipercepat menjadi 10 menit. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses bongkar muat berjalan lebih efisien dan mengurangi waktu tunggu kendaraan.
Upaya strategis tersebut tidak hanya dilakukan di Pelabuhan Ketapang namun juga Pelabuhan Gilimanuk.
“Kami juga bekerjasama dengan Pelabuhan Gilimanuk dan berkoordinasi dengan Korsatpel Ketapang-Gilimanuk sebagai regulasi jadwal pemuatan kapal. Kerja sama ini kami lakukan agar pelayanan di kedua pelabuhan dapat berjalan lebih lancar dan terkoordinasi,” ujarnya.
Sebagai langkah lanjutan untuk mengurangi kepadatan, ASDP juga menambah KMP Prathita untuk pemuatan di dermaga ponton Ketapang.
“Langkah ini diambil untuk meningkatkan kapasitas muatan di Pelabuhan Ketapang,” ungkapnya.
Sementara itu, ASDP mewajibkan kepada seluruh pengguna jasa untuk mempersiapkan perjalanan lebih awal, dengan melakukan pemesanan tiket melalui Ferizy sejak jauh-jauh hari, karena tiket ferry telah tersedia H-60 dan sudah tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan.
“Kami ingatkan kembali bahwa pembelian tiket melalui aplikasi resmi Ferizy selambat-lambatnya H-1 sebelum tanggal keberangkatan, karena sudah tidak ada lagi penjualan tiket di area pelabuhan. Pengguna jasa mohon agar mengisi data dengan lengkap, dan tidak membeli tiket melalui calo. Karena hal ini penting untuk memastikan ketersediaan tiket dan memperlancar pelayanan di pelabuhan,” imbaunya.
ASDP menyadari pentingnya kelancaran pelayanan di pelabuhan ini bagi seluruh pengguna jasa khususnya.
Oleh karena itu, ASDP terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan yang diperlukan untuk mengatasi antrean yang terjadi.
Berdasarkan data Posko Ketapang, terhitung sejak 27 Juni 2023 atau H-2 hingga 5 Juli 2023 atau H+5, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 34 unit.
Realisasi total penumpang mencapai 229.078 orang atau naik 503% persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 37.960 orang.
Tercatat realisasi kendaraan roda dua yang telah menyeberang mencapai 18.934 unit atau naik 846% dibandingkan realisasi tahun lalu mencapai 2.001 unit.
Kendaraan roda empat mencapai 23.447 unit atau naik 371% persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 4.977 unit.
Sedangkan truk logistik yang telah menyebrang dari Jawa ke Bali mencapai 13.037 unit atau naik 28% dibandingkan realisasi periode yang sama di tahun lalu sebanyak 10.210 unit.
Total seluruh kendaraan tercatat 58.332 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Bali atau naik 232% persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 17.592 unit.
Sebaliknya, data Posko Gilimanuk terhitung sejak 27 Juni 2023 atau H-2 hingga 5 Juli 2023 atau H+5, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 34 unit.
Realisasi total penumpang mencapai 221.468 orang atau naik 416% persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 42.886 orang.
Tercatat realisasi kendaraan roda dua yang telah menyeberang mencapai 18.605 unit atau naik 454% dibandingkan realisasi tahun lalu mencapai 3.360 unit.
Kendaraan roda empat mencapai 22.790 unit atau naik 321% persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 5.412 unit.
Sedangkan truk logistik yang telah menyebrang dari Bali ke Jawa mencapai 13.618 unit atau naik 34% dibandingkan realisasi periode yang sama di tahun lalu sebanyak 10.167 unit.
Total seluruh kendaraan tercatat 57.866 unit yang telah menyeberang dari Bali ke Jawa atau naik 199% persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 19.341 unit. (ire djafar)