Maritim Indonesia — Tahun 2023 masih dihadapkan dengan tantangan kondisi ekonomi makro global dan nasional. Riuh kondisi politikpun mulai terasa yang dibarengi upaya Pemerintah dalam mengawal kondisi ekonomi makro dalam negeri untuk dapat tetap bertahan di tengah masih adanya ketidakpastian global.
Di tengah kondisi tersebut, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan/IPCC) menyampaikan masih adanya harapan terhadap industri otomotif untuk dapat bertumbuh seiring imbas kebijakan akomodatif dari Pemerintah dan cukup kuat serta stabilnya kondisi makroekonomi dalam negeri yang diperkuat dengan mulai meningkatnya aktivitas masyarakat dan industri yang tentunya berimbas pada peningkatan permintaan, terutama terhadap otomotif.
Dengan kondisi tersebut, manajemen masih optimis bahwa kinerja IPCC masih dapat bertumbuh positif. Hal ini disampaikan manajemen IPCC dalam paparannya di acara Media Gatering yang dilaksanakan di Anantara Resort Bali, Kamis (25/5).
“Ditengah meningkatnya trend industri otomotif nasional saat ini, IPCC menghandle 57% layanan bongkar muat (ekspor-impor dan domestik) mobil untuk mendukung industri otomotif nasional,” kata Direktur Utama & Pelaksana Tugas Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Sugeng Mulyadi dalam paparannya.
Lebih jauh dikatakan, pencapaian itu seiring dengan karakteristik industri otomotif nasional yang saat ini masih didominasi tersebar di pulau Jawa dan Sekitarnya. Adapun fasilitas operasional IPCC terbesar saat ini terdapat di kawasan pabean Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
“Pada tahun 2022, IPCC menghandle bongkar muat mobil niaga (CBU) 746.064 unit, truk dan alat berat 100.401 unit dan Motor 306.760 unit. Adapun pada 2021 melayani 522.227 unit mobil niaga, 51.780 unit Alat berat dan truk, serta 78.879 unit motor,” tutur Sugeng.
“Kami optimistis bisa menjadi terminal penyedia layanan bongkar muat mobil dan alat berat serta sejenisnya, berskala global,” tambahnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Operasi dan Teknik Bagus Dwipoyono serta Direktur Keuangan & Sumber Daya Manusia Sumarno.
Manajemen juga mengungkapkan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dengan kode saham IPCC, mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp150 hingga Rp200 miliar pada tahun depan 2024.
Direktur Keuangan dan SDM IPCM, Sumarno menyampaikan belanja modal tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk meningkatkan kapasitas lahan area parkir terminal dan biaya administrasi.
“Pendanaan kita sudah siapkan. Kalau tahun ini sekitar Rp35 miliar, tahun depan sekitar Rp150 sampai Rp200 miliar,” ungkap Sumarno.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Teknik IPCC Bagus Dwipoyono menyampaikan perseroan rencananya akan menambah kapasitas gedung parkir di area terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada tahun 2024 mendatang.
Dia menjelaskan, gedung parkir baru tersebut akan terdiri dari lima lantai, dengan lahan seluas 3,8 hektar (ha), serta dengan kapasitas dapat menampung sekitar 2.000 unit kendaraan.
Dia menyebut proyek tersebut sudah mulai dikerjakan pada tahun ini dengan melakukan detail engineering design (DED), dan ditargetkan konstruksinya sudah bisa dilakukan pada awal tahun 2024 nanti.
Pada kuartal I-2023, IPCC membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp42,33 miliar, atau meningkat 20,05 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Selama kuartal I-2023, perseroan membukukan pendapatan operasi sebesar Rp191,15 miliar atau meningkat 27,40 persen (yoy) yang ditopang oleh pelayanan jasa terminal yang meningkat 24,99 (yoy) menjadi Rp 175,89 miliar.
Selain itu, pendapatan dari segmen pelayanan jasa barang IPCC juga meningkat 34,47 persen (yoy) menjadi Rp 10,71 miliar. (ire djafar)